PLANET KECIL
MIRIP BUMI
Kemajuan teknologi terutama di bidang Astronomi,
membuat lahirnya penemuan-penemuan dan penelitian baru oleh para ilmuwan. Pada
bulan April 2008 pakar astronomi Spanyol mengumumkan bahwa mereka telah
menemukan planet terkecil yang terletak di luar sistem tata surya. Planet
tersebut berjarak 30 tahun cahaya dari bumi. Mereka berharap dapat segera
menemukan planet kembaran bumi dengan teknik pendeteksi terbaru. Ahli astronomi
Spanyol berhasil mendeteksi lokasi planet kecil tersebut.
Dengan teknik pendeteksi barunya, mereka mampu mendeteksi planet yang jauh
lebih kecil daripada gas raksasa yang sebelumnya hanya merupakan tipe planet
yang dapat dideteksi oleh ilmuwan di sistem tata surya lain. Planet baru ini
berbentuk bola kecil berbatu, lebih mirip bumi, ketimbang kumpulan massa gas
cair yang berputar yang membentuk planet lain seperti yang ditemukan sampai
saat ini.Para ahli astronomi berharap agar dapat mengidentifikasi planet mirip bumi ini dengan metode pendeteksian baru mereka. Planet berbatu yang dikenal sebagai "GJ 436T" memiliki massa lima kali lebih kecil dibanding bumi. Hal ini membuatnya menjadi planet extrasolar atau exoplanet (planet yang berada di luar sistem tata surya) terkecil yang pernah dikenal sejauh ini. Planet tersebut berjarak 30 tahun cahaya dari bumi di konstelasi bintang Leo. Gj 436T ditemukan sekumpulan pakar astronomi Spanyol yang dipimpin Ignasi Ribas. Metode pendeteksian mereka menggunakan analisa distorsi di orbit planet lain yang lebih besar.
"Dalam hal ini kita tidak menggunakan perturbasi atau gangguan (perubahan orbit obyek langit disebabkan oleh interaksi gravitasi dengan obyek langit lain) pada bintang (matahari) namun kita menggunakan perturbasi atau gangguan pada planet lain yang telah dikenal di sistem, jelas Ignasi Ribas. "Planet ini memiliki orbit yang eksentrik, orbit berbentuk elips yang kemudian berubah menjadi bentuk lingkaran, sungguh suatu hal yang mengejutkan" katanya.
Ribas sangat berharap segera menemukan planet mirip bumi dengan teknik baru ini. "Hal ini selangkah lebih maju, dalam menemukan semakin banyak obyek-obyek mirip bumi," kata Ribas kepada wartawan NTD. "Kemungkinan di masa mendatang, kurang dari satu dekade, kita akan mempunyai kembaran bumi pertama yang mungkin telah terdeteksi." Selanjutnya Ribas mengatakan bahwa planet baru ini tidak dapat dihuni karena berkaitan dengan jaraknya yang terpisah dari bintang (matahari)nya. Nampaknya, untuk dapat mendukung kehidupan, suatu planet harus memiliki massa yang menyerupai bumi, dan memiliki jarak orbit ke bintangnya menyerupai jarak dari bumi ke matahari.
Jari-jarinya diperkirakan sekitar 1,5 kali Bumi. Meski
demikian, massanya lima kali lipat Bumi. Sehari di sana atau sekali rotasi
setara dengan tiga minggu di Bumi. Planet tersebut berada 30 tahun cahaya dari
Bumi.
Hasil simulasi menunjukkan planet yang diberi nama GJ 436c ini mengorbit bintang GJ 436 hanya dalam waktu 5,2 hari dan berotasi dalam 4,2 hari Bumi. Bandingkan dengan berevolusi 365 hari namun berotasi 24 jam. Karena waktu rotasi dan revolusi planet tersebut tidak terpaut jauh, satu hari di sana atau waktu antara siang dan malam tidak tergantung waktu rotasinya, namun hingga 22 hari.
"Ini merupakan planet super-Bumi keempat yang ditemukan," ujar Dr Jean-Phillippe Beaulieu, pakar astrofisika dari University College London Inggris, salah satu peneliti yang melaporkan temuannya itu dalam Astrophysical Journal Letters edisi terbaru. Sebuah planet disebut super-Bumi jika memiliki massa antara satu hingga 10 kali lipat massa Bumi.
Meski demikian, keumngkinan adanya kehidupan di sana seperti di Bumi belum dapat dipastikan. Suhu di permukannya berkisar 127-427 derajat Celcius, namun ada kemungkinan turun hingga 77 derajat Celcius di kutubnya.
Planet tersebut diperkirakan sebagai kembaran planet super-Bumi lainnya, OGLE-2005-BLG-390lb yang ditemukan dengan teknik lensa gravitasi dua tahun lalu. Planet serupa Bumi lainnya adalah Gliese 581b dan Gliese 876d.
Sejauh ini, setidaknya sudah 280 planet ekstrasolar, di luar tata surya, yang telah ditemukan di alam semesta. Kebanyakan merupakan planet gas seperti Jupiter sehingga temuan planet padat termasuk mengejutkan.
Dengan keberhasilan ini, Iganis Ribas, peneliti lembaga riset Spanyol CSIC yang memimpin pencarian planet-planet ekstrasolar yakin dapat menemukan planet yang benar-benar mirip Bumi baik ukuran
Hasil simulasi menunjukkan planet yang diberi nama GJ 436c ini mengorbit bintang GJ 436 hanya dalam waktu 5,2 hari dan berotasi dalam 4,2 hari Bumi. Bandingkan dengan berevolusi 365 hari namun berotasi 24 jam. Karena waktu rotasi dan revolusi planet tersebut tidak terpaut jauh, satu hari di sana atau waktu antara siang dan malam tidak tergantung waktu rotasinya, namun hingga 22 hari.
"Ini merupakan planet super-Bumi keempat yang ditemukan," ujar Dr Jean-Phillippe Beaulieu, pakar astrofisika dari University College London Inggris, salah satu peneliti yang melaporkan temuannya itu dalam Astrophysical Journal Letters edisi terbaru. Sebuah planet disebut super-Bumi jika memiliki massa antara satu hingga 10 kali lipat massa Bumi.
Meski demikian, keumngkinan adanya kehidupan di sana seperti di Bumi belum dapat dipastikan. Suhu di permukannya berkisar 127-427 derajat Celcius, namun ada kemungkinan turun hingga 77 derajat Celcius di kutubnya.
Planet tersebut diperkirakan sebagai kembaran planet super-Bumi lainnya, OGLE-2005-BLG-390lb yang ditemukan dengan teknik lensa gravitasi dua tahun lalu. Planet serupa Bumi lainnya adalah Gliese 581b dan Gliese 876d.
Sejauh ini, setidaknya sudah 280 planet ekstrasolar, di luar tata surya, yang telah ditemukan di alam semesta. Kebanyakan merupakan planet gas seperti Jupiter sehingga temuan planet padat termasuk mengejutkan.
Dengan keberhasilan ini, Iganis Ribas, peneliti lembaga riset Spanyol CSIC yang memimpin pencarian planet-planet ekstrasolar yakin dapat menemukan planet yang benar-benar mirip Bumi baik ukuran
Sumber :
- http://e-smartschool.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=206&Itemid=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar